Kamis, 02 Februari 2017

3 Faktor terjadinya berita hoax

Banyaknya berita-berita di internet yang sinpang syiur, menyebabkan masyarakat kebingungan. Berita tersebu tersebar luas di jejaringan sosial, bahayanya ketika ada orang yang mengeshare tidak faham dengan isi berita tersebut, apakah bisa dipercaya isi berita tersebut? atau jangan-jangan sekedar berita palsu yang disebut berita hoax.

Tentu tidak ada asap jika tidak ada api, inillah penyebab mengapa ada berita hoax, versi peta atlantis.

1. Uang/Dollar

Patut diketahui setiap konten baik itu artikel, video dan sejenisnnya yang kita upload, dapat menghasilkan uang. Konten tersebut akan di bayar oleh layanan klik iklan seperti adsense, adf, go cc dll. Persyaratanya pun beragam, tergantung website penyedianya, misal dalam 10.000 klik akan di bayar $5 lalu dikenakan biaya transfer dari bank paypall ke bank kita. Permasalahannya adalah mendapatkan 10.000 klik itu tidak mudah, membuat konten artikel atau video pun tidak mudah, apalagi dunia tersebut persainganya secara global, sehingga  menimbulkan pemikiran nakal, melewati jalan pintas. Banyak sekali konten yang judulnya membuat penasaran orang tetapi isinya tidak bermanfaat, banyak sekali konten palsu mengatas namakan yang sedang viral, begitulah kerjaan pembuat konten yang nakal, mau banyak untung tetapi tidak memikirkan akibatnnya.

2. Propaganda

Propaganda ini masih menjadi senjata jitu, mengapa? karena dengan propaganda orang, kelompok bahkan umat manusia akan tergerak oleh propaganda tersebut. Banyak sekali keuntungan yang di dapat, siapakah yang di untungkan? bisa orang, kelompok atau semacamnya. Orang atau kelompok ini akan mencuci bersih dan menikmati hasil dari propaganda dengan tenang, mengapa demikian ?karena propaganda bersifat bias, kita tidak mengetahui siapa pelakunnya. Apa bentuk propaganda? salah satunya membuat konten berita, video, artikel, peyusupat ideologi dan sebagainnya. Misalnnya di bidang olahraga kelereng terdapat 2 kelompok supporter yang kuat, kelompok ini saling bersaing, suatu ketika  ada sebuat channel youtube yang mengatas namakan kelompok A tetapi isi kontennya tentang kelompok B, bukankah ini dapat menimbulkan keresahan?. Kita tidak tau pasti dari kelompok mana yang membuat itu, bisa saja dari kelompok A, kelompok B atau kelompok lainnya.

3. Asumsi

Type ketiga ini tidak bisa terlalu disalahkan, karena dia membuat berita hoax diakibatkan asumsinnya yang elum dibenarkan secarailmiah. Efek ini juga berbahaya karena konten yang dia buat terlanjur disebar, diketahui oleh orang banyak. Menghimbau bagi pembuat konten yang salah agar memberikan update dari kontennya untuk mengklarifikasi sebagai tanggung jawab pembuat konten. Kita sebagai pembuat konten bukan hanya berpikir konten yang bagus saja tetapi harus bisa kita tanggung jawabkan.

Kemajuan teknologi, informasi yang cepat pada zaman sekarang ini memang memanjakan kita, sebaiknnya sudah saatnnya kita mendewasakan diri untuk mengfilter semua informasi.

Lihat juga video ulasannya di chanel youtube peta atlantis.  Acara TERAS (tesis, riset dan analiss) dengan slogan "tesis bukan sembarang tesis kalau pengen eksis tidak perlu anarkis".


1 komentar: